Sejarah Jeruk Siam
Posted by Unknown
Yun Kun Sang Pembawa Bibit Citrus Microcarpa atau Jeruk Siam
Sejarahnya, pengembangan
jeruk Siam yang kemudian di daerah Kalimantan Barat dikenal dengan jeruk Sambas
ataupun di luar Kailmantan Barat disebut jeruk Pontianak telah dilakukan sejak
tahun 1936 di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Bibitnya berasal dari negara
Republik Rakyat Cina yang di bawa oleh Yun Kun, Bun Kim, dan Bon Kim In di Desa
Segaran. Adapun pengembangannya dilakukan oleh H. A. Rani dan Lim Kim Sim di
Desa Bekut pada tahun 1994 (Sarwono, 1986:14). Hingga awal tahun 1950 jeruk
siam telah berhasil dibudidayakan hingga mencapai 1.000 ha. Namun, pada tahun
1960 hasil jeruk Sambas mengalami penurunan karena sebagian besar pohon jeruk
ditebangi yang terserang wabah penyakit berupa penyakit getah jeruk dan
beberapa hama-hama tanaman yang juga turut serta menghambat tumbuhnya jeruk Sambas.
Pada tahun 1979 perkebunan jeruk dikembangkan kembali sampai tahun 1996 hingga mengalami masa kejayaan dengan mencapai 10.000 ha yang berproduksi 26.000 ton per tahun. Setelah itu masih di tahun yang sama produksinya jeruk ini mulai anjlok akibat monopoli sistem tata niaga jeruk yang menyebabkan harga ditingkat petani jatuh serta total pendapatan pun tidak cukup membiayai pengeluaran. Oleh karena itu, para petani membiarkan pohon jeruk mereka merangas mati yang juga diperparah dengan datangnya hama penyakit (http://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk_pontianak).
Berdasarkan rencana pengembangan produk unggulan daerah Kabupaten Sambas, untuk pengembangan komoditas jeruk pemerintah mengizinkan dibukanya 7.844 ha yang masih mungkin diperluas.